Dinas Sosial Kabupaten Mesuji melalui bidang Penanganan Fakir Miskin melakukan Bimbingan teknis (Bimtek) aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) dan pengumpulan data PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial). Bimtek di gelar di Balai Desa Eka Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. (Rabu, 28/09/2022).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang (Kbid) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Bapak Subiyantoro, S.Sos., M.M., Ibu Dimi Sustia, S.I.P., mewakili Camat Mesuji Timur, Kepala Desa Eka Mulya Bapak Khoirudin, dan Operator SIKS-NG se-Kecamatan Mesuji Timur.
Ibu Dimi Sustia, S.I.P., dalam sambutannya mengharapkan agar Operator SIKS-NG mengikuti Bimtek ini dengan seksama agar lebih baik dalam pengoperasian Aplikasi SIKS-NG, terutama Operator baru agar dapat menyesuaikan kemampuan dengan Operator yag lebih lama aga tidak tertinggal.
"Mohon agar Bimtek ini diikuti dan disimak dengan serius terutama operator baru, harus segera menyesuaikan diri agar tidak tertinggal."
Kepala Desa Eka Mulya Bapak Khoirudin yang mewakili Kepala Desa se-Mesuji Timur mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Dinsos Kabupaten Mesuji dan Operator SIKS-NG.
Sementara itu, Kabid Penanganan Fakir Miskin (PFM) Bapak Subiyantoro, S.Sos., M.M., mengatakan sesuai dengan Permensos Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Perlu diketahui bahwa Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau yang sering disebut DTKS menjadi dasar acuan dalam melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, perlu dikelola dengan baik, akuntabel, dan berkelanjutan. Sehingga tujuan dilakukannya Bimtek SIKS-NG adalah untuk melakukan verifikasi dan validasi data terkait pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Selain itu, dengan Bimtek ini diharapkan daapt menghasilkan formulasi terbaru untuk menghapus penerima yang tidak layak serta memberikan kelayakan kepada yang berhak menerima bantuan.
“Operator SIKS-NG memiliki taggung jawab penuh atas data DTKS jadi harus dipastikan penerima bantuan tepat sasaran. Sehingga bantuan tersalurkan kepada orang yang benar-benar membutuhkan atau layak.” Tutup beliau.
*(Opdes)